SuluhMerdeka.com – Perjuangan panjang yang dilakukan oleh penyintas di tiga kelurahan Tanjung Batu, Labuan Bajo, dan Boya, Kabupaten Donggala akhirnya mulai membuahkan hasil. Hal ini ditandai dengan dimulainya kembali proses pengerjaan hunian tetap (huntap) oleh Pemerintah Kabupaten Donggala.
Sulteng Bergerak bersama beberapa penyintas Kamis (5/11/2020), melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan Huntap. Di lokasi pembagunan yang kelak akan ditempati 96KK ini, tampak satu buah alat berat sedang beroperasi dengan beberapa orang pekerja.
“Tentu saja, hal ini merupakan buah dari perjuangan penyintas yang secara berani, berjuang menuntut hak-hak mereka,” ujar Fredy Onora, kepala Divisi Advokasi dan Kampanye Sulteng Bergerak.
Fredy menambahkan bahwa peninjauan kali ini merupakan bentuk pengawalan yang dilakukan oleh penyintas agar pemerintah serius dan tidak menunda-nunda lagi proses pengerjaan Huntap. Fredy juga menekankan pentingnya uji kelayakan serta konsep mitigasi yang jelas di lokasi pembagunan Huntap.
“Jangan sampai penyintas dibiarkan tinggal di daerah yang sama berbahayanya dengan daerah sebelumnya. Harus dikawal! Itu bentuk apresiasi yang paling tepat,” ujarnya.
Sebelumnya, pengerjaan huntap yang berlokasi di Kelurahan Ganti ini sempat terhenti setelah peletakan batu pertama pada maret 2019 lalu. Selama berbulan-bulan penyintas yang sudah dua tahun terakhir harus hidup di hunian sementara (Huntara) pun dibuat cemas menanti kejelasan nasib mereka.
Ian Adrian (26), warga Kelurahan Labuan Bajo yang merupakan salah satu penerima manfaat pun menuturkan kecemasan yang senada.
“Selama ini, nasib warga dibiarkan terkatung-katung tanpa kejelasan. Sementara, kondisi kami dari hari ke hari semakin terpuruk baik dari segi ekonomi, mental dan sebagainya,” kata Ian.
Ian juga menegaskan akan terus mengawal dan sangat berharap proses pembangunan ini bisa dipercepat sehingga warga tidak gelisah dan mendulang kecewa yang sama.
“Kami akan kawal dan terus bergerak agar proses ini bisa cepat selesai,” tutupnya.(dian)