SuluhMerdeka.Com- Pencatatan keuangan merupakan faktor krusial dalam pengembangan bisnis. Bisnis yang pertumbuhannya baik dipastikan memiliki pencatatan keuangan yang baik pula.
Menyadari pentingnya hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (KPwBI Sulteng) melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi UMKM mengenai Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) dan edukasi Digital Financial Service (DFS) sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang layanan keuangan digital dan sistem pencatatan keuangan digital.
Pelatihan diikuti 30 UMKM di Kota Palu dan sekitarnya. Terdiri dari 3 sesi utama. Sesi pertama sosialisasi dan pengantar tentang Digital Financial Service (DFS) pada pelaku UMKM yang disampaikan oleh Ta’dir Eko Prasetia.
Sesi kedua dilanjutkan dengan pengenalan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) yang dibawakan Andi Sabirin Baso selaku konsultan Pengembangan UMKM, dan sesi ketiga adalah praktik langsung penggunaan aplikasi SIAPIK.
Kegiatan pelatihan SIAPIK dan edukasi DFS UMKM dilaksanakan Jumat April 2024 di Gedung Kasiromu KPwBI Sulteng.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian road to Karya Kreatif Sulawesi Tengah dan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) Sulawesi Tengah 2024, serta bagian dari penyambutan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Tengah yang ke-60, yang akan diselenggarakan 25 hingga 28 April 2024 mendatang.
Kegiatan pelatihan ini, dibuka Manajer Fungsi Pengembangan UMKM KPwBI Sulteng, Fadli Akbar. Dalam sambutannya, Fadli Akbar menyebut bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi menjadikannya sangat penting.
Tantangan saat ini menurutnya adalah bagaimana UMKM dapat mengakses pembiayaan untuk meningkatkan skala usaha. Di era digitalisasi saat ini, UMKM perlu untuk meningkatkan kemampuannya dengan mengadaptasi berbagai sistem dan teknologi informasi.
Hari ini, para peserta jelas Fadli Akbar akan mempelajari tentang layanan keuangan digital dan pemanfaatan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) sebagai upaya memperoleh akses layanan Perbankan.
“Kegiatan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan kapasitas bagi para pelaku UMKM,”harap Fadli Akbar.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut pihak perbankan di kota Palu, ikutserta dalam pelatihan SIAPIK antara lain perwakilan Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Sulawesi Tengah.
Sebagai bentuk kolaborasi dalam pendampingan UMKM sehingga tujuan terhubungnya UMKM ke akses dan layanan perbankan dapat tercapai seperti yang diharapkan (**).
