BeritaNasional

Pembatik Afrianto Angkat Motif Corona, Ternyata Banyak Diminati

2
×

Pembatik Afrianto Angkat Motif Corona, Ternyata Banyak Diminati

Sebarkan artikel ini

Suluhmerdeka.com – Afrianto, pemilik usaha Batik Waliri di Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi tak kehilangan akal. Di masa pandemi Covid-19 ini, usahanya masih bisa ‘bernafas’ dengan mengangkat virus corona sebagai tema motif batiknya.

Usaha batik yang dirintis sejak 2020 lalu cukup menarik minat masyarakat. Lebih dari 20 motif, mulai motif umum hingga khas Kabupaten Sigi. Inovasinya tidak berhenti. Justru Afrianto melihat pandemi corona ini bukan penghambat. Dia pun mengangkat tema virus corona di batik produksinya.

“Ternyata ini banyak diminati masyarakat,” kata Afrianto, Selasa, 16 Februari 2021.

Selain motif corona, ada juga motif Tai Ganja yang merupakan khas Sigi. Motif ini banyak dipesan oleh instansi di Pemkab Sigi sebagai pakaian seragam pegawai.

Perlembar batik dijual mulai Rp200 ribu hingga Rp250 ribu.

Dalam sepekan Afrianto hanya bisa memproduksi lima lembar kain batik. Dalam sebulan 20 sampai 30 lembar.

Untuk bahan baku, kata Afrianto memang masih sepenuhnya didatangkan dari Pulau Jawa. Begitupula dengan motif, hanya bisa diperoleh dari sana dengan harga bervariasi mulai Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Kendala lain yang dihadapi saat ini adalah pemasaran karena aktifitas dan daya beli masyarakat kian menurun. Afrianto menjajaki penjualan secara online melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Afrianto berharap pemerintahan ke depan memberikan perhatian untuk pengembangan usaha-usaha kecil masyarakat.

“Sejauh ini dalam menjalankan usaha ini masih modal sendiri. Meski demikian ada juga dukungan peralatan dari instansi terkait,” kata Afrianto yang juga tenaga kontrak Polisi Pamongpraja di Kabupaten Sigi. (Ptr)