Suluhmerdeka.com – Tokoh Pemuda Sulawesi Tengah, Firman Lapide menyesalkan aksi kericuhan saat unjukrasa menolak UU Cipta Kerja di Kota Palu yang berakhir ricuh. Menurut Firman, sebenarnya kericuhan tersebut bisa dihindari apabila yang dicari adalah tujuan yang baik.
“Seharusnya semua harus saling menahan diri. Kalau yang dicari tujuannya baik, maka harus dicari dengan baik,” ucapnya saat ditemui disela aksi demonstrasi, Kamis (8/10/2020).
Tokoh Pemuda sulteng dan merupakan lulusan Fekon Untad tahun 2010 tersebut memandang juga aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menyampaikan pendapat atau aspirasi di depan umum boleh-boleh saja namun dengan cara perwakilan dan bukan dilakukan dengan aksi lempar batu.
“Saya menyesalkan aksi lempar batu dan pembakaran motor tersebut yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa, aparat kepolisian dan wartawan yang meliput aksi demonstrasi yang berlangsung juga menjadi korban,” katanya.
Ia juga menambahkan kebebasan berpendapat setiap warga negara itu ada, namun hal tersebut harus dilakukan sesuai aturan yang ada.
“Pemerintah menghormati kebebasan berpendapat dan menyampaikan aspirasi terkait dengan UU Cipta Kerja sepanjang semua itu dilakukan dengan damai, menghormati hak-hak warga yang lain, dan tidak mengganggu ketertiban umum,” ujarnya.
Selain itu, dirinya berharap aksi demonstrasi yang berkepanjangan dapat menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Palu.
“Di tengah Pandemi Covid-19, seharusnya adik-adik mahasiswa tidak melakukan demo atau pengerahan massa. Pasalnya, berkerumun peserta unjuk rasa dapat memicu penularan sekaligus penyebaran virus corona atau Covid-19,” tutupnya. (Dhankz)