Berita

Tantangan Monitoring Coklit di Dusun Terpencil Kota Palu

2
×

Tantangan Monitoring Coklit di Dusun Terpencil Kota Palu

Sebarkan artikel ini
Tampak Komisioner KPU Palu, M Musbah berjibaku menyeberangi sungai untuk menembus Dusun Uventumbu dan Valiri kelurahan Kawatuna untuk monitoring Coklit, Minggu 7 Juli 2024 (Foto:Tangkapan layar)

PALU,SULUHMERDEKA – Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih dalam tahapan pemilihan kepala daerah menjadi salah satu proses yang cukup menantang dan sulit. Pasalnya, Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) harus mendatangi langsung rumah-rumah warga yang namanya masuk dalam Daftar Pemilihan Tetap (DPT) untuk mencocokkan kesesuaian data pemilih dengan elektronik KTP yang dimiliki.

Di Kota Palu, tantangan proses Coklit ini mungkin tidak dirasakan semua Pantarlih. Tapi tidak bagi mereka yang bertugas di daerah terpencil. Terlebih saat ini Kota Palu dan sekitarnya tengah dilanda musim hujan yang setiap hari mengguyur cukup lebat.

Monitoring Coklit di Dusun Terpencil

Udara masih terasa dingin, Minggu siang 7 Juli 2024. Hujan belum reda sepenuhnya, masih ada titik-titik gerimis yang turun dari langit. Arus sungai-sungai  di Kelurahan Kawatuna Kecamatan Mantikulore Kota Palu terdengar menderu kencang di sela-sela semak belukar. Karena hari itu sungai sedang diterjang banjir. Airnya keruh kecoklatan. Sebelumnya hujan sudah mengguyur dua hari lamanya.

Komisioner KPU Palu Divisi Perencanaan dan Data, M Musbah merasakan betul suasana “mencekam” itu di balik lebatnya pepohonan. Ia bersama Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mantikulore dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kawatuna Bawaslu Kota Palu dan Panwascam Mantikulore harus menembus sungai yang sedang mengganas itu.

Siang itu, mereka harus tiba di Dusun Uvemtumbu dan Dusun Valiri Kelurahan Kavatuna Kecamatan Mantikulore untuk melakukan monitoring proses Coklit yang dilakukan Pantarlih.

Dalam sebuah rekaman video, tampak mereka harus saling berpegangan tangan untuk menyeberangi sungai. Airnya memang hanya sampai di lutut, tapi kencangnya arus sungai yang mereka seberangi tak boleh diremehkan. Kesalahan kecil saja bisa membuat seseorang langsung terbawa arus.

Setelah berhasil menyeberangi sungai, rombongan KPU Palu masih harus melewati jalan setapak dengan berjalan kaki. Itupun masih dalam guyuran hujan yang seolah tak mau berhenti. Tapi semangat yang terpatri dalam dada tak membuat rombongan terlihat kendur.

Dalam rekaman lain terlihat rombongan juga terlihat menyusuri alur sungai untuk menuju rumah-rumah warga yang akan menjalani proses Coklit. Sedangkan Panwascam Mantikulore tampak kesulitan mengendalikan motornya ketika melewati jalan setapak tak beraspal yang licin dan curam. Dua orang petugas Panwascam bahkan hampir saja tergelincir dari motor yang mereka kendarai.

Kemudian dalam sebuah petikan rangkuman foto dalam bentuk audio visual, terlihat rumah-rumah warga yang dikerumuni semak belukar dan pepohonan, terpisah satu sama lain. Rumah-rumah itulah yang akan didatangi petugas Pantarlih. KPU dan jajaran adhock di bawahnya ingin memastikan Coklit berjalan sesuai petunjuk yang telah ditetapkan.

Dusun Uventumbu dan Valiri di Kelurahan Kawatuna memang masih menjadi daerah terpencil di wilayah Kota Palu. Dusun ini hanya bisa diakses dengan kendaraan roda dua. Itupun jika cuaca sedang panas. Untuk  menuju dua dusun ini, mesti melewati beberapa sungai dan beberapa anak sungai serta semak belukar yang lebat pada jalan tanah setapak.

Untuk diketahui, KPU Kota Palu saat ini sedang melaksanakan tahapan Coklit data pemilih. Tahapan ini dimulai sejak 24 Juni hingga 24 Juli 2024 mendatang. Seluruh Komisioner KPU Palu juga terjadwal melakukan monitoring pada masing-masing wilayah yang telah disepakati bersama (NRF).