Suluhmerdeka.com – Mewaspadai Fenomena La Nina dan MJO yang diprediksi datang bersamaan pada bulan November, Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Sigi mulai melakukan sosialisasi kepada seluruh warga untuk selalu waspada terhadap dampak bencana yang disebabkan fenomena tersebut.
Kepala BPBD Sigi Asrul Repadjori mengungkapkan, langkah yang diambil BPBD Sigi saat ini telah menggelar pertemuan bersama Camat dan Kepala Desa yang ada di Kabupaten Sigi.
”Kita sudah rapat bersama BMKG, Camat dan Kepala Desa untuk antisipasi dampak fenomena itu,” jelasnya.
Menurut Asrul, ada dua Kecamatan di Wilayah Kabupaten Sigi yang rawan terhadap bencana banjir dan longsor, apabila hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah itu.
”Ada dua Kecamatan itu Kecamatan Dolo Selatan dan Kecamatan Kulawi’,” ungkapnya
Selain itu, Asrul menambahkan bahwa jika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur, peringatan itu secara otomatis akan terhubung dengan seluruh Camat dan Kepal Desa agar segera mengambil langkah mitigasi.
”Nanti pada saat curah hujan tinggi secara otomatis secara terkoneksi dengan kepala desa dan camat, itu upaya yang kami lakukan sejauh ini,” tambahnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Meteorologi Palu memprediksi puncak fenomena la nina di Sulawesi Tengah diprakirakan akan terjadi pada November 2020 hingga Februari 2021.
Tidak hanya itu, Fenomena La Nina di Sulteng juga diprediksi bersamaan dengan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO). Kedua fenomena tersebut akan meningkatkan curah hujan yang dapat mengakibatkan banjir dan longsor. (Rangga)