Suluhmerdeka.com – Setelah dilakukan otopsi di Rumah sakit Bhayangkara Palu, jasad dua Daftar pencarian orang (DPO) anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, dimakamkan di pekuburan umum, Kelurahan Poboya, Kota Palu.
Dua DPO yang ditembak tewas oleh tim Satgas Tinombala ini, dimakamkan dinihari sekitar pukul 02:30 WITA.
Pemakaman ini juga dikawal ketat sejumlah pihak kepolisian.
Dalam proses pemakaman, hanya terlihat anggota keluarga dari DPO WAHID alias Bojes yang datang di lokasi pemakaman. Ibu Bojes, Yuni, jatuh pingsan setelah menyaksikan langsung proses pemakaman anaknya.
Sebelumnya, pihak keluarga dari DPO Wahid alias Bojes ini sudah meminta kepada aparat kepolisian untuk memakamkan Wahid di kampung halamannya, di Desa Bolno Barat, Kabupaten Parigi Moutong. Namun, Keinginan Keluarga itu di tolak.
”Pas di sana kemarin dijanjikan kalau jenazahnya bisa dibawa, sampai disini ternyata tidak bisa dibawa,” tutur Yuni, Ibu terduga DPO MIT, sesaat sebelum pemakaman.
Paman DPO Wahid alias Bojes, Mahyun mengatakan, alasan Polisi tidak memberikan jenazah Bojes karena adanya informasi bahwa sejumlah warga desa di Bolano, menolak jenazah Wahid untuk dimakamkan di daerah itu. Namun, setelah berkoordinasi, pihak keluarga telah mendapatkan surat persetujuan dari Kepala Desa setempat.
” Itu tidak benar, warga setuju. Kami juga dapat surat dari Kepala Desa” Jelasnya
Tidak hanya itu, pihak keluarga juga berencana akan membongkar kembali makam Wahid alias Bojes jika dipaksakan dimakamkan di Kota Palu.
”Bagaimanapun tetap kami akan bawa,” terang Mahyun.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua DPO MIT Poso ini, ditembak tewas oleh tim Satgas Tinombala, di tempat persembunyiannya di Salah satu gubuk di areal perkebunan warga, di Desa Bolano Barat, Kabupaten Parigi Moutong.(Ran)