BeritaNasional

2020, Kasus Curanmor dan Narkoba Masih Trending di Kota Palu

4
×

2020, Kasus Curanmor dan Narkoba Masih Trending di Kota Palu

Sebarkan artikel ini
Kapolres Palu AKBP Riza Faisal didampingi Wakapolres Kompol Margiyanta saat memaparkan kondisi Kamtibmas dan pengungkapan kejahatan Kota Palu pada Konferensi Pers Akhir Tahun 2020, 30 Desember 2020 di Rupatama Mapolres Palu. (Foto Patar)

Suluhmerdeka.com – Kepolisian Resor (Polres) Palu, Sulawesi Tengah, mengungkap 88 kasus kejahatan penyalahahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang selama tahun 2020. Angka tersebut mengalami peningkatan 17 kasus dibandingkan tahun 2019 lalu, sebanyak 66 kasus. Selain mengalami tren, barang buktinya juga semakin besar.

Kapolres Palu AKBP Riza Faisal mengatakan, salah satu kasus narkoba terbesar yang diungkap Satuan Narkoba Polres Palu yaitu penangkapan tiga orang tersangka bersama barang bukti 19 kilogram sabu. Sabu berasal dari Tawau, Malaysia.

“Ini merupakan pengungkapan terbesar selama berdirinya satun narkoba d Polres Palu,” ujar Riza Faisal saat Konperensi Pers Akhir Tahun 2020 di Rupatama Mapolres Palu, Rabu, 30 desember 2020.

Kasus tersebut masih dalam penanganan penyidik Satuan Narkoba Polres Palu dan ketiga pelaku terncam dengan hukuman mati
Untuk kasus pencurian sepeda motor, juga masih tinggi. Meski mengalami penurunan 55 kasus dari 318 kejadian di tahun 2019 dibandingkan di tahun 2020 sebanyak 289 kasus.

Selanjutnya, kejahatan pencurian dengan pemberatan (curat) turun 73 kasus dari 138 kasus (2019) turun menjadi 55 (2020), pencurian dengan kekerasan (curas) mengalami kenaikan 38 kasus, 53 kasus (2019) menjadi 87 kasus (2020), pencurian biasa mengalami peningkatan tiga kasus, 237 kasus (2019) menjadi 249 kasus (2020).

Sementara untuk unjukrasa mengalami penurunan 27 kasus dari 109 (2019) menjadi 81 kasus (2020). Salah satu aksi unjukrasa yang sempat menyita perhtian publik adalah penolakan Omnibus Law oleh kalangan mahasiswa se Kota Palu yang berujung bentrok.

Terakhir, dugaan pelanggaran UU ITE mengalami kenaikan dari 57 kasus (2019) menjadi 77 kasus (2020) atau meningkat 15 kasus. Kebanyakan pengaduan pelanggaran UU ITE adalah penipuan online. (ptr)