Ekonomi

Murah, Saham Bumi Resources Minerals Layak Dikoleksi

1
×

Murah, Saham Bumi Resources Minerals Layak Dikoleksi

Sebarkan artikel ini
Citra Palu Minerals (CPM), salah satu anak perusahaan Bumi Resources Minerals di Palu.(FotoL Abdee Mari/SuluhMerdeka.com)

JAKARTA, Kabar Selebes – PT Panin Sekuritas menilai saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) layak untuk dikoleksi karena harganya yang tergolong murah jika dibandingkan kompetitornya. Ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan saham tersebut.

 

Seperti dikutip dari Investor.id, Equity Analyst Panin Sekuritas Timothy Wijaya menjelaskan, BRMS saat ini melakukan beberapa ekspansi seperti pembangunan pabrik pengolahan bijih emas, serta membangun infrastruktur pendukung kegiatan penambangan melalui anak usahanya, yakni PT Citra Palu Minerals (CPM) dan PT Gorontalo Minerals (GM).

 

Bumi Minerals juga sedang membangun pabrik pengolahan bijih emas kedua dengan kapasitas 4.000 ton/hari dengan target beroperasi komersial pada akhir kuartal II-2022. Nantinya, kapasitas produksi akan meningkat sebanyak 8 kali menjadi 4.500 ton/hari pada kuartal III-2022.

 

“Kami menilai positif proses ekspansi perseroan yang agresif, disertai dengan valuasi yang tergolong discount dibandingkan peers dengan price to book value (PBV) 1,3 kali atau lebih murah 54% dari kompetitor yang mencapai 2,9 kali,” tulis Timothy dalam risetnya, Kamis (17/2/2022).

 

Sentimen lainya yang mempengaruhi adalah alokasi belanja modal yang cukup besar. Bumi Minerals telah melakukan rights issue sebesar Rp 3,2 triliun, yakni sebesar Rp 1,6 triliun pada April 2021 dan Rp 1,6 triliun pada Januari 2022.

 

Namun di tengah berbagai ekspansi tersebut, ada beberapa risiko yang masih perlu diperhatikan dari BRMS. Risiko tersebut adalah pendanaan untuk proyek PT Dairi Prima Mineral (DPM). Selain itu, adanya ketidakpastian pendapatan perseroan yang baru akan meningkat pada 2024.

 

“Bumi Minerals masih memiliki hambatan pendanaan untuk proyek pertambangan seng dan timah hitam di DPM, serta hutang kepada Aneka Tambang yang belum terselesaikan. Selebihnya, perseroan baru akan mencatatkan peningkatan pendapatan yang eksponensial pada 2024 setelah kapasitas produksi mencapai titik maksimal,” kata Timothy.(Sumber : Investor.id)