SuluhMerdeka.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW BI) Provinsi Sulawesi Tengah terus mendorong stabilisasi inflasi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui penguatan strategi 4K di Kabupaten Banggai.
Hal ini ditempuh karena laju inflasi di salah satu kota perhitungan inflasi di Sulteng, yakni Kota Luwuk terus mengalami peningkatan, di level 6,04% (yoy) pada bulan Juni 2022 berada di atas rentang target inflasi nasional dan realisasi inflasi Sulawesi Tengah (Gabungan 2 kota perhitungan inflasi Provinsi Sulawesi Tengah).
Kepala KPw BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat, memaparkan beberapa usulan program dalam menghadapi tekanan inflasi yang terus meningkat di Kota Luwuk pada High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banggai pada tanggal 25 Juli 2022. Anto (sapaan akrab kepala BI Sulteng) mengusulkan beberapa program yang dapat dikembangkan oleh Pemerintah Daerah untuk menekan peningkatan laju inflasi tersebut.
“Pertama, diperlukan upaya peningkatan produktivitas tanaman pangan untuk menjaga ketersediaan pasokan melalui inovasi metode tanam dan hasil perikanan dengan bantuan sarana dan prasarana penangkapan ikan yang memadai. Kedua, Pemerintah Daerah Kab. Banggai bersama berbagai pemangku kepentingan perlu berkoordinasi untuk menjaga kelancaran distribusi pangan di wilayah Kabupaten Banggai. Ketiga, dibutuhkan program untuk memantau kestabilan harga melalui PIHPS atau sidak lapangan yang dipimpin oleh Pemerintah Daerah. Terakhir, Pemerintah Kab. Banggai dapat terus mendorong percepatan digitalisasi informasi pangan untuk membangun komunikasi yang efektif sehingga memudahkan Kerjasama Antar Daerah (KAD)” Papar Anto.
Sejumlah program yang diusulkan tersebut diharapkan dapat menekan inflasi pada periode berikutnya yang saat ini banyak dipengaruhi oleh komoditas Volatile Food (komponen bahan makanan bergejolak) produk hortikultura seperti cabai rawit (0,28%, mtm), bawang merah (0,16%, mtm), dan cabai merah (0,10%, mtm). Dua komoditas berikutnya yang berkontribusi terhadap inflasi bulan Juni 2022 adalah ikan cakalang/ikan sisik (0,08%, mtm) dan ikan katamba (0,06%, mtm). Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang menahan laju inflasi pada bulan Juni 2022 yaitu angkutan udara (-0,13%, mtm) dan sagu (-0,02%, mtm). Meskipun mengalami deflasi, angkutan udara masih menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar selama bulan Januari – Juni 2022.
Bupati Kabupaten Banggai, Ir. H. Amirudin, menyambut baik usulan yang disampaikan Bank Indonesia sebagai mitra Pemerintah Daerah dalam mengendalikan inflasi. Lebih lanjut, Amirudin berharap asesmen yang dilakukan oleh Bank Indonesia dapat dijadikan sebagai referensi dalam membuat program-program yang mendukung ketersediaan pangan dan stabilitas harga-harga di Kabupaten Banggai. Mengambil tema “Penguatan Pengendalian Inflasi Daerah di Tengah Meningkatnya Tekanan Inflasi di Tahun 2022”, HLM TPID Kab. Banggai kali ini dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banggai, Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah, Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banggai serta lembaga, badan dan instansi vertikal di Kabupaten Banggai. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum yang baik untuk menekan inflasi di tahun 2022 agar sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 3%±1%.(*/ptr)