PALU,SULUHMERDEKA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Donggala dr Syahriar menjadi salahsatu narasumber dalam kegiatan orientasi integrasi pelayanan kesehatan primer bagi tenaga kesehatan Puskesmas tahun 2024 yang diselenggarakan Dinkes Sulteng, Selasa 19 Maret 2024 di Hotel Jaz Palu.
Pada kesempatan ini Syahriar membawakan materi untuk kluster 2 yakni pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas. Kemudian pelayanan kesehatan Balita, anak dan pra sekolah. Lalu pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja serta pelayanan keehatan ibu dan anak.
Dalam arahannya Syahriar menyebut untuk membahas kluster 2 ini butuh waktu yang memadai. Sehingga seluruh materi tersampaikan dengan baik. Ia menyarankan ke depan kegiatan seperti ini dibuat dengan jadwal penyampaian materi yang lebih memadai.
Meski begitu, Syahriar mengulas satu-persatu materi terkait Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Puskesmas. Menurutnya integritas layanan primer meskipun masih prematur namun akan segera diimplementasikan di seluruh fasilitas kesehatan.
Dalam kesempatan itu dr Syahriar juga menyinggung tidak optimalnya program bank gizi yang diterapkan Pemda Donggala dalam mengatasi stunting. Menurutnya tim pada program bank gizi kurang selektif mengidentifikasi gejala stunting. Intervensi yang diberikan kepada terduga stunting terkadang salah identifikasi sehingga berdampak pada gangguan kesehatan lainnya.
Dia menjelaskan pada tahun 2019 ke tahun 2021, kasus stunting di Donggala mengalami kenaikan. Saat itulah program bank gizi digulirkan. Namun Syahriar menilai program tersebut tidak menyelesaikan seluruh persoalan karena stunting tidak selamanya karena kerawanan gizi (NRF)