Berita

Hadianto Rasyid Sebut Kawasan Kalikoa Perlu direvitalisasi Menyeluruh

0
×

Hadianto Rasyid Sebut Kawasan Kalikoa Perlu direvitalisasi Menyeluruh

Sebarkan artikel ini
Calon Wali Kota Palu Hadianto rasyid dalam pertemuan singkat dengan Warga Kalikoa Kelurahan Ujuna, Jumat 27 September 2024 (Foto:Suluhmerdeka.com)

PALU,SULUHMERDEKA – Calon Wali Kota Palu nomor urut 2 Hadianto Rasyid memenuhi undangan warga RW 4 Kalikoa Kelurahan Ujuna Jalan Sungai Gumbasa, Jumat sore 27 September 2025. Kedatangan calon wali kota petahana ini disambut antusias ratusan emak-emak yang rela berhimpitan di sebuah gang sempit.

Dalam kesempatan ini Hadianto Rasyid menegaskan dirinya saat ini sedang berstatus cuti. Kedatangannya adalah sebagai calon wali kota. Ia juga sudah memamhami persoalan yang dihadapi warga Kalikoa sejak lama.

Menurutnya konsep yang sudah ia rancang untuk kawasan Kalikoa adalah perencanaan infrastruktur untuk mengatasi dampak rendaman banjir.

“Waktu saya anggota DPRD Palu, tahun 2011 saya dengan pak ketua (Sidik Ponulele) pernah turun ke lapangan kalikoa melihat air tergenang.Saat ini kondisinya masih sama,”kata Hadianto.

Dia mengaku maksimal baru tiga tahun menjabat sebagai Wali Kota Palu. Awal menjabat ia harus di hadapkan dengan penanganan pandemic Covid 19. Permasalahan ini setidaknya menelan waktu 1,5 tahun lamanya.

“Begitu kita mukai kerja, kita masuk dulu pada program Palu terang, Palu bersih, Palu bersolek dan menaikkan gaji  padat karya menjadi Rp1juta karena keluhan itulah yang harus diprioritaskan lebih dulu. Mobil sampah kini sudah 109 unit dari sebelumnya cuma belasan unit,”sebutnya.

Hadianto menjelaskan,solusi yang ia tawarkan bagi warga Kalikoa dalam mengatasi banjir adalah revitalisasi kawasan. Dalam konsep ini seluruh rumah warga harus dibangun kembali dengan model dan luas yang sama.  Hal ini menurutnya cukup terbilang rumit namun itu adalah satu-satunya cara untuk mengatasi banjir di Kalikoa.

Konsep  revitalisasi demikian salahsatunya sudah direncanakan untuk kawasan Bungi. Di tempat itu sudah diinventarisasi sebanyak 100 unit rumah warga. Jika 100 unit rumah ini dirobohkan lalu dibangun kembali, setidaknya hanya butuh anggaran sebesar Rp25 miliar.

“Ini juga akan saya lakukan untuk Kalikoa. Tapi rencana ini harus dipelajari bersama dan itupun jika diterima masyarakat,”ujarnya.

Karena beberapa hal teknis memang harus disampaikan terlebih dulu. Misalnya masyarakat mau direlokasi ke mana untuk tinggal sementara jika mereka menerima konsep tersebut. Lalu apakah masyarakat mau rumahnya dibangun kembali dengan model dan luas yang sama. Yang jelas urai Hadianto, pembangunan rumah sepenuhnya akan dilakukan pemerintah. Karena jika diserahkan kepada masyarakat, maka hampir dipastikan anggarannya tidak akan digunakan membangun.

“Dan ini tidak bisa dilakukan dalam 1 tahun anggaran,”ucapnya.

Hadianto mengatakan, konsep demikian sudah dipetakan untuk tiga lokasi. Yakni Bungi, Ujuna dan Kalikoa. Kawasan-kawasan tersebut yang bisa dilakukan revitalisasi kawasan harus dipetakan dulu agar tidak ada lagi kawasan yang kumuh di Kota Palu pada masa mendatang.

“Ujuna, Bungi dan Kalikoa adalah barometer kemajuan Kota Palu. Jika tiga kawasan ini sudah direvitaslisasi maka tak ada lagi kawasan kumuh di Kota Palu,”pungkasnya (NRF)