Palu, Suluh Merdeka – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, menghadiri sekaligus memberikan tausiah dalam kegiatan Majelis Subuh Berkah Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu (1/11) pagi.
Kehadirannya menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam mendukung penuh program “Berani Berkah”, yang menjadi bagian integral dari visi pembangunan daerah berbasis nilai spiritual dan moral.
Dalam suasana khidmat usai pelaksanaan salat Subuh berjamaah, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya salat Subuh sebagai tolak ukur keimanan dan kedisiplinan seorang Muslim.
“Ibadah yang paling berat itu salat Subuh. Siapa yang mampu menaklukkan kantuk dan dinginnya Subuh untuk datang ke masjid, maka ia adalah orang-orang pilihan Allah,” ujar Gubernur disambut haru para jamaah.
Ia menegaskan, kunci keberkahan hidup terletak pada upaya mencari ridho Allah SWT. Menurutnya, ketika seseorang mendapatkan keridhoan dari Allah, maka segala urusan akan dimudahkan dan rezeki akan datang dari arah yang tak disangka-sangka.
“Kalau Allah ridho kepada seseorang, tidak ada susahnya. Orang itu pasti ada jalan keluarnya dan akan mendapatkan rezeki yang tidak disangka-sangka,” tegas Dr. Anwar Hafid, yang kembali disambut takbir dari jamaah.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya para ASN, untuk menjadikan Gerakan Subuh Berkah sebagai budaya baru yang menumbuhkan semangat ibadah dan kebersamaan.
“Cari ridho Allah. Lakukan sesuatu yang tidak dilakukan orang lain,” pesannya, mengingatkan agar umat senantiasa melakukan kebaikan meski terasa berat, karena di sanalah letak pahala besar.
Kegiatan Majelis Subuh Berkah ditutup dengan ajakan dari Gubernur kepada seluruh jamaah agar terus mengajak keluarga, sahabat, dan masyarakat lainnya untuk memakmurkan masjid di waktu Subuh. Ia berharap gerakan ini dapat menjadi sumber keberkahan bagi diri pribadi, keluarga, dan masyarakat Sulawesi Tengah.
Program Berani Berkah sendiri merupakan salah satu inovasi spiritual Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang berorientasi pada penguatan nilai keagamaan sebagai landasan moral pembangunan daerah. (Rendra)
