PALU — Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Mahfud Masuara, tampil sebagai pembicara utama dalam kegiatan Pemikiran Politik Islam Lawyers Club yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pemikiran Politik Islam, Sabtu (21/06/25), di Café Pijakan Lalove, Kota Palu.
Kegiatan yang mengusung tema “Demokrasi di Persimpangan Jalan: Melemah atau Menguat?” ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari akademisi IAIN Datokarama, Ketua Bawaslu Provinsi Sulteng, hingga perwakilan Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Dalam paparannya, Mahfud Masuara yang juga merupakan anggota Komisi I DPRD Sulteng menyampaikan bahwa tanda-tanda melemahnya demokrasi dapat dilihat dari menurunnya literasi politik masyarakat dan praktik birokrasi yang tertutup. Namun, ia optimis demokrasi masih bisa dikuatkan melalui tumbuhnya gerakan masyarakat sipil dan peran aktif lembaga legislatif.
“Peran DPRD sangat penting dalam menciptakan demokrasi yang sehat, yakni dengan membuat regulasi keterbukaan informasi, melakukan pengawasan secara kritis dan konstruktif, serta mendorong kebijakan yang partisipatif,” tegas Mahfud.
Ia menambahkan, saat ini demokrasi sedang berada di persimpangan jalan. “Apakah menguat atau melemah, sangat bergantung pada keberanian kita menjaga keterbukaan, memperjuangkan partisipasi rakyat, dan menegakkan integritas,” ujarnya.
Sebagai wakil rakyat, Mahfud mengajak mahasiswa untuk tidak hanya menjadi penonton dalam dinamika politik, tetapi juga terlibat aktif sebagai bagian dari kekuatan sipil yang mengawal demokrasi.
Diskusi berlangsung hangat dan interaktif, diikuti dengan antusiasme tinggi dari para peserta yang terdiri dari mahasiswa, akademisi, hingga pegiat organisasi.
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Pemikiran Politik Islam menyatakan bahwa forum ini merupakan bagian dari agenda rutin yang bertujuan memperkuat kesadaran kritis mahasiswa terhadap isu-isu politik nasional, khususnya dari perspektif Islam dan demokrasi.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi wadah intelektual yang mendorong mahasiswa untuk berani bersuara dan menjaga nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan berbangsa,” tutupnya. (*)