PALU,SULUHMERDEKA – Bawaslu Sulteng menggelar sosialisasi pemetaan kerawanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng, bupati dan wakil Bupati serta wali kota dan wakil wali kota tahun 2024, Rabu 4 September 2024 di Swissbell Hotel Palu. Sosialisasi sekaligus dirangkai dengan launching pemetaan kerawanan Pemilu 2024.
Kepala Bagian Pengawasan Bawaslu Sulteng, Syarifuddin Ishak dalam laporan panitia mengatakan, Pemetaan kerawanan Pemilihan Kepala Daerah yang dilakukan Bawaslu adalah suatu langkah sistematis untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi risiko yang dapat mengganggu pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Proses ini bertujuan untuk memitigasi potensi konflik, pelanggaran, dan gangguan lain selama proses pemilihan, serta memastikan Pilkada berjalan lancar dan demokratis. Mengingat kompleksitas dan keragaman kondisi di berbagai daerah. Pemetaan ini menjadi alat yang penting untuk mengantisipasi potensi masalah yang dapat mengganggu proses demokrasi.
Menurutnya, pada Pemilu dan Pilkada sebelumnya, sering kali terjadi berbagai pelanggaran, seperti politik uang, intimidasi pemilih, dan konflik antar pendukung kandidat. Pengalaman ini menunjukkan bahwa tidak semua daerah memiliki risiko yang sama, sehingga pemetaan diperlukan untuk fokus pengawasan di daerah-daerah yang rentan.
Pemetaan kerawanan oleh Bawaslu ini sangat penting dalam memastikan bahwa Pilkada dapat berjalan secara demokratis, aman, dan bebas dari berbagai bentuk pelanggaran dan konflik yang dapat merusak proses pemilihan.
Olehnya itu, Bawaslu Sulteng melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pemetaan Kerawanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024, dirangkaikan dengan Lounching Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak Tahun 2024.sebagai bentuk dan upaya untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi masalah atas ancaman yang dapat mengganggu pelaksanaan Pilkada di berbagai daerah khususnya Sulteng.
Sosialisasi ini bertujuan untuk melakukan mitigasi potensi kerawanan pemilihan. Melakukan pemetaan kerawanan pemilihan 2024 dengan mengidentifikasi isu dan tahapan yang paling rawan berbasis data Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024. Kemudian menjadikan hasil pemetaan kerawanan Pemilihan 2024 sebagai basis strategi pencegahan.
Narasumber dalam sosialisasi ini masing-masing ketua Bawaslu dan Anggota Bawaslu Sulteng, Kabinda Sulteng, Kepala Kesbangpol Sulteng.
Ketua Bawaslu Sulteng, Nasrun menjelaskan, secara nasional pemetaan sudah dilaunching sejak 26 Agustus 2024 silam. Dalam pemetaan itu Sulteng masuk 5 besar rawan
Pemetaan kerawanan kata Nasrun erat kaitannya dengan IKP tahun sebelumnya yang memposisikan Sulteng masuk pada posisi 4.
Tahun 2023, terdapat 5 tematik dalam IKP yang berkaitan dengan netralitas ASN, politik uang, pemilu luar negeri, politisasi sara dan kampanye media sosial.
Dua dari 5 tematik itu, 2 masuk di Sulteng yakni netralitas ASN berada pada urutan 6 dan politik uang di posisi 2 setelah Papua pegunungan.
Nasrun menambahkan, Pilkada tahun 2024, Bawaslu tidak lagi susun IKP melainkan langsung pada pemetaan kerawanan dengan menggunakan 4 dimensi.
Nasrun berharap, dengan posisi Sulteng masuk pada urutan 5, baiknya jadikan motivasi untuk semua dan berharap hal itu tidak terjadi pada Pemilu 2024.
Iapun berharap peserta sosialisasi bisa mengikuti sosialisasi ini secara serius (NRF).