PALU, SULUHMERDEKA – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesabngpol) mendisemenasikan dan mengevaluasi hasil pengukuran Indeks Aktualisasi Pancasila (IAP) tahun 2024 di Hotel Santika Palu, Selasa 22 Oktober 2024.
Diseminasi bertema diskusi kelompok terpumpun diseminasi dan evaluasi pengukuran IAP Kota Palu bagi kepala OPD dan pemangku kepentingan di Kota Palu ini dibuka Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Palu Muchlis Husain Pakaya.
Kegiatan itu dilaksanakan atas kerjasama Kesbangpol Palu, Badan Penguatan Ideologi Pancasila (BPIP) RI dan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng dan BPS Palu. Kepala Kesbangpol Palu, Ansyar Setiadi dalam laporannya, menjelaskan IAP menjadi landasan bagi semua sektor untuk melakukan pembangunan Kota Palu.
Menurutnya diskusi ini menghadirkan semua camat dan lurah se Kota Palu, kepala Kesbangpol kabupaten dan stakeholder terkait menjadi peserta. Pihaknya juga menghadirkan pengurus TP-PKK se Kota Palu sebagai bagian dan penguatan Ideologi Pancasila.
“Kita mulai penguatan Pancasila dari rumah tangga, makanya kita hadirkan ketua TP PKK agar aktualisasi Pancasila di Palu bisa menjadi ebih baik,”kata Ansyar.

Ansyar mengungkap, hasil pengukuran IAP di Kota Palu tahun 2024 ini telah menjadi percontohan pengukuran IAP yang pertama di Indonesia. Bahkan metode dan pola yang digunakan dalam pengukuran IAP juga menjadi pertama di dunia.
“Ini menurut BPS, bahwa pengukuran IAP di Kita Palu adalah metodologi yang pertama di dunia,”ungkapnya.
Karena itu Ansyar berharap kerjasama dan gotong royong semua pihak dalam memperkuat aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP RI, Adianti yang hadir dalam diskusi kelompok terpumpun ini mengatakan, pihaknya juga saat ini melakukan pembumian Pancasila mulai dari diri sendiri dan keluarga. Karena itu Ia mengapresiasi kehadiran TP-PKK dalam diseminasi tersebut.
Adianti mengungkap, Pihaknya memilih Kota Palu sebagai percontohan pengukuran IAP karena Pemkot Palu memperlihatkan keseriusan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. Kondisi aktualisasi Pancasila memantik bagi para stakeholder dan pemerintah daerah untuk membuat kebijakan yang dapat memberi hal positif bagi penyelenggaraan pembinaan ideologi Pancasila.
“Kenapa kami pilih Palu? karena ada keseriusan dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila,”katanya.
Menurut Adianti, terdapat 8 indikator kearifan lokal yang mengandung nilai Pancasila. Dan Kota Palu berhasil menyusun indikator pengukuran tersebut
“Ini tandanya Kota Palu berhasil,”ujarnya.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Palu Muchlis Husain Pakaya mengemukakan, Pancasila adalah dasar negara dan menjadi ideologi pemersatu bangsa yang harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan.
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila menurutnya harus terus diaktualisasikan, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan global maupun lokal yang dihadapi saat ini. Kota Palu ujar Muchlis sebagai bagian dari indonesia, memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai pancasila agar tetap hidup dan diterapkan oleh seluruh warganya.
“Hari ini, melalui kegiatan ini, kita akan membahas dan mengevaluasi hasil pengukuran indeks aktualisasi pancasila di kota palu. Kegiatan ini sangat penting untuk memastikan sejauh mana pancasila dihayati dan diamalkan oleh masyarakat, serta menjadi panduan dalam menentukan langkah-langkah strategis ke depan,”kata Muchlis.
Dia mengapresiasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, serta kepada seluruh peserta yang hadir. Kolaborasi semua pihak yang menjadi peserta dalam kegiatan ini akan memberikan gambaran yang Lebih jelas terkait peran bersama dalam memperkuat pemahaman dan penerapan pancasila di Kota Palu.
Melalui evaluasi yang mendalam, pihaknya berharap dapat terus meningkatkan angka indeks aktualisasi ini dan meneguhkan komitmen bersama dalam menjaga keutuhan NKRI. Muchlis berharap hasil dari kegiatan ini mampu memberikan dampak positif bagi perumusan kebijakan di Kota Palu, serta membangun masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan sejahtera.
“Selamat berdiskusi, semoga kegiatan ini berjalan lancar dan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi kita semua,”pungkasnya.
Pembukaan diseminasi dihadiri Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP RI, Adianti. Sedangkan pesertanya seluruh camat dan lurah se Kota Palu, Kesbangpol kabupeten dan kota serta stakeholder terkait lainnya.(NRF)