Suluhmerdeka.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan rasa ayukur dan terima kasih pada Allah, kepada semua petani dan yang menggerakkan hati petani utk tetap mempersiapkan 273 juta, serta kepada Presiden RI yang turun langsung ke lapangan.
Ungkapan syukur ini disampaikan pada peringatan Hari Pangan Sedunia di Desa Gegesik, Kabupaten Cirebon – Jawa Barat, Senin (25/10) siang.
Meski demikian, Menteri Syahrul Yasin Limpo mengingatkan kepada para kepala daerah se-Indonesia yang hadir secara virtual bersama sejumlah duta besar negara sahabat serta perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, juga perwakilan IFAD yang hadir langsung di lokasi, tantangan lebih besar akan dihadapi dunia termasuk Indonesia akibat pemanasan global.
“Tadi kita dengar Mr Rajendra Aryal dari FAO mengingatkan ancaman akibat climate change. Besok kita akan menghadapi krisis air, ada kemarau tanpa perkiraan. Besok di tengah banjir ada krisis air. Dua tahun pandemi kita lewati, tapi hari ini dan besok tantangan sangat besar. Agenda aksi harus segera kita siapkan, agenda aksi jangan menunggu. Besok harus ada program baru menghadapi krisis alam yang ada. Besok program harus ada yang baru, Pak Sekjen, Pak Dirjen. Harus ada koordinasi kelembagaan menghadapi krisis. Kementerian Pertanian tidak bisa sendirian dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional saat kondisi pemanasan global. Semua pihak harus bersama, dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, universitas, perbankan bersama-sama kita mempersiapkan ketahanan pangan nasional,” kata Menteri Syahrul Yasin Limpo.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta semua pihak yang terkait dengan sektor pertanian untuk bersiap menghadapi dampak pemanasan global agar ketahanan pangan Indonesia tetap terjaga.
Karena itu momentum HPS ke 41 harus menjadi ajang konsolidasi emosional menyiapkan ketahanan pangan ditengah ancaman pemanasan global akibat climate change.(*)