Daerah

Petani di Tolitoli Keluhkan Sulitnya Akses Solar Bersubsidi, BPSK Fasilitasi Mediasi di SPBU Sandana

1
×

Petani di Tolitoli Keluhkan Sulitnya Akses Solar Bersubsidi, BPSK Fasilitasi Mediasi di SPBU Sandana

Sebarkan artikel ini

TOLITOLI, Suluh Merdeka – Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Tolitoli menggelar mediasi terkait ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi bagi petani di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sandana, Selasa (30/9).

Mediasi ini digelar menyusul keluhan sejumlah petani yang kesulitan memperoleh solar bersubsidi untuk kebutuhan operasional pertanian, khususnya gilingan padi serta alat transportasi hasil panen seperti mesin combine harvester (kombain).

Ketua kelompok petani pengguna kombain, Aripuddin, mengungkapkan bahwa jatah solar bersubsidi di SPBU Sandana mencapai 8 ton per hari, dengan pembagian 4 ton untuk petani dan 4 ton untuk kendaraan umum. Namun, kebutuhan solar bagi 42 unit mesin kombain yang beroperasi di wilayah tersebut diperkirakan mencapai 5,4 ton per hari, sehingga selalu terjadi defisit sekitar 2 ton.

“Akibatnya, kami para petani harus digilir. Setiap hari hanya 5 sampai 7 orang yang bisa mendapatkan solar. Jadi kalau berharap semua petani bisa mendapatkannya setiap hari, itu tidak mungkin. Padahal, mesin kombain ini sangat vital untuk panen,” tegas Aripuddin.

Menanggapi hal itu, Komisioner BPSK Tolitoli, Asmar Hi. Mallu, menegaskan bahwa forum mediasi ini bertujuan untuk mencari solusi yang adil dan tidak merugikan kedua belah pihak.
“Kami memfasilitasi pertemuan agar semua pihak bisa menyampaikan keluhan sekaligus mencari jalan keluar. Harapannya, hak konsumen dalam hal ini petani bisa terpenuhi tanpa merugikan pihak SPBU,” jelas Asmar.

Dalam forum mediasi, perwakilan petani meminta adanya kuota khusus solar bersubsidi yang dialokasikan secara rutin untuk kebutuhan pertanian. Sementara itu, pihak SPBU Sandana menegaskan bahwa distribusi BBM tetap mengacu pada aturan Pertamina dan kuota yang telah ditetapkan pemerintah.

Meski belum menghasilkan keputusan final, menurut pihak BM Patraniaga Wil. Sulawesi akan menambahkan qouta 8 ton/hari hingga stok SPBU menjadi 16 Ton/hari. Semoga diharapkan menjadi langkah awal untuk memperjuangkan kepastian distribusi solar bagi petani, mengingat solar bersubsidi merupakan kebutuhan vital dalam menjaga kelancaran sektor pertanian di Kabupaten Tolitoli. (Rahman Hendeng)